Detik terakhir #part 9 (Part terakhir)

Kamis, 10 Juni 2010 21.50 Diposting oleh reri saputra 2 komentar
saya memutuskan untuk melanjutkan cerbung ini,,
karena konsep cerita di otak saya ingin saya tuangkan ,,,,
nama pemain telah saya ganti menjadi "Rian"

"hanya ingin menyelesaikan ,,, bagi yang mau baca dipersilahkan"


sebulan kini telah berlalu sejak kepergian rian untuk selamanya. tapi rasa duka kehilangan itu tak dapat kusembunyikan. setiap minggu pasti kusempatkan untuk menziarahi makamnya. seberapa banyak bunga yang kutabur maka sebanyak itulah airmata yang kuteteskan.

lintar sudah benar-benar sembuh. hari ini adalah hari yang kami nanti-nantikan selama ia sakit. yakni hari dimana perban matanya akan dibuka. semua sudah berkumpul di ruangan tempat ia dirawat. zwilla nampak tak henti tersenyum getir antara senang dan cemas.

perlahan dokter membuka perban matanya. kami menunggu penuh harap. beberapa saat setelah perban terbuka kulihat lintar menegedipkan matanya dan berkata "kak zwilla, kak re ,," ucapnya sambil melihat kami berdua. zwilla tampak sangat senang dan terharu. tapi aku tak bisa menahan tangis, karena melihat mata itu, mata pangeran kecil kecilku dulu yang sekarang sudah tenang dialam sana. ya Allah,, ini semua membuatku menngenang masa-masa itu. saat dimana aku bermain dan bercanda dengannya.

seminggu waktu untuk pemulihan lintar. setelah lintar benar-benar pulih maka aku dan zwilla mengajaknya untuk berziarah ke makam rian sebagai ucapan terimakasih. kami bertiga mengenakan pakaian hitam dan menyiapkan bunga untuk ditabur dipusaranya.

sesampai di pemakaman kamipun menuju makam rian.
sesampai disana hatiku tersentak dan syok berat. ya Tuhan ,, tak salahkah yang kulihat ini. apakah itu adalah benar-benar pangeran kecilku. kudekati dia dan kupandangi seluruh tubuhnya.

"rian" ucapku lirih

dia menatapku heran. dan berkata
"bukan saya bukan rian, kalian siapa ??" tanyanya heran.

"pasti kamu rian kan ucapku"

"bukan,, rian sudah tenang dialam sana. saya adalah saudara kembarnya perkenalkan nama saya Randi. sejak kecil kami memang sudah terpisah karena perceraian orang tua kami, dan hari ini saya berziarah ke makamnya karena belum sempat menyampaikan salam perpisahan didetik terakhirnya" jelas randy pada kami.

***

setelah kejadian itu kami mulai bersahabat dengan randy. randy mengisi ruang kosong selama ini. menggantikan kepergian rian. ia menjadi sahabatku yang baru seperti dulu. sekarang aku tersenyum didetik terakhir terakhir hidupku. karena dulu didetik terakhirnya akulah yang menemani dan sekarang didetik terkhirku randylah yang menemani.

ya,, aku juga adalah seorang penderita kanker ganas seperti rian. maka dari itu aku dulu sangat ingin menjadi sahabatnya.
sekarang aku berada di titik nadir.
aku akan penuhi janjimu adekkku.
aku akan menyusulmu kesyurga. nantikan aku seperti janjimu dulu saat kau usap air mataku.


SELESAI

Detik terakhir #part 8

21.49 Diposting oleh reri saputra 0 komentar
makin semangat nulis gara-gara ngeliat antusias pembaca yang menggila
(apa gila beneran yak ????)

gag tau dah ,,,

ayo di baca ......

"Lintar harus bisa kembali melihat " .. itulah tekad yang tertanam dihatiku.

kutinggalkan zwilla, bu nopi, dan syifa. kutelusuri lorong rumah sakit yang hening dan sepi ini. tak ada lagi satupun keluarga pasien yang datang membesuk. karena memang jam ditangan ku telah menunjukkan pukul 00.30 dini hari.

kumasuki ruang melati tempat bunda, dan bi zahro sedang menunggu jasadnya Rian. Mungkin sekarang ia telah tersenyum di syurga sana menantikanku suatu saat nanti. sebenarnya aku tak kuat kembali ke ruang hampa ini. karena terlalu banyak cerita indah di detik terakhir yang aku lalui bersamanya .

tanpa membuang waktu kudekati bunda. kuceritakan semua yang terjadi pada lintar dan bagaimana keadaannya sekarang. bunda terlihat semakin syok. karena memang lintar sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.

inilah saatnya aku menyampaikan tekad itu.
"bun,, lintar sedang membutuhkan donor mata. apabila tidak segera didapatkan maka ia akan buta selamanya. menurut reri pasti rian akan tersenyum di syurga sana apabila ia bisa berbuat banyak untuk lintar" .. ucapku perlahan pada bunda

"maksud kamu apa re ??" tanya bunda sinis

"bunda mungkin kaget kalau seandainya re minta kita mendonorkan mata rian untuk lintar. tapi bun,,,itu satu-satunya cara untuk menolong lintar bun.." .. kuyakinkan kembali bunda

beberapa menit kemudian kulihat air mata bunda menetes dan ia menganggukkan kepala. satu kata yang kuucap "alhamdulillah" terimakasih ya ALLAH, telah kau bukakan pintu hati bundaku. kuciumi tangannya dan segera kuberlari ke ruangan UGD.

aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaanku saat ini. semua bercampur aduk. kukabari berita baik itu pada zwilla, dokter dan yang lainnya. tanpa menunda waktu dokter langsung melakukan operasi pemindahan kornea. kami semua hanya bisa berdo'a.

5 jam operasi telah berlalu. dokterpun keluar ruangan dan mengabarkan operasi berjalan lancar. dan diperkirakan lintar akan kembali bisa melihat 1 bulan kedepan setelah perban matanya benar-benar bisa terbuka.

***

pagi ini aku mengenakan pakaian hitam dan kacamata hitam. aku tak ingin ia melihatku menagis di acara pemakamannya. aku hanya berdiri disamping bunda. kami semua hanyut dalam keharuan.

sekarang jasad pangeran kecilku telah berada dibawah sana. tertimbun di dalam gelapnya liang tanah yang menusuk dinginnya. tak kubayangkan dia sendiri disana. karena dalam ingatanku.. ia anak yang sedikit penakut. dan akulah yang selalu menemaninya. tapi ternyata sekarang mautlah yang memisahkan kita.

bunda, aku, bi zahro dan kerabat lain menaburi bunga dipusara pangeran kecilku itu. orang-orang satu persatu telah beranjak dari pemakaman. tapi kami masih terdiam disini. tak sanggup untuk meninggalkan si bocah kecil yang selalu tersenyum ceria itu !!

Detik terakhir #part 7

21.48 Diposting oleh reri saputra 0 komentar
wuiiihhhhhhh
udah part 7 nech ,,,,,
*penulis masih berduka ,,,
jadi mohon maaf kalo ceritanya belum bisa ceria !!

ok ,, dimulai ..

tiba-tiba lintar melihat sekilas cahaya dan mendengar suara klakson yg begitu keras. duaaaarrrrrrr ..... bunyi yang begitu kuat. diiringi teriakan zwilla yg histeris .
"liiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnntaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrr" .. teriak zwilla menghampiri tubuh adiknya yang berlumuran darah. terlihat nafas lintar tersenggal-senggal dengan darah yang mengucur dari telinga, hidung bahkan matanya mengeluarkan darah yang tak sedikit.
zwilla memeluk tubuh lintar dipahanya, ia panik tak tahu harus berbuat apa. bahkan untuk menangispun ia tak sempat. yang terlihat hanya wajah cemas dan takut kehilangan adik yang sangat ia cintai.

dari mobil hitam yang agak remuk bagian depannya itu keluarlah seorang ibu diikuti anaknya dari belakang. benar-benar terlihat gurat penyesalan di wajahnya.

"maaf,,, saya tidak sengaja. ayo kita bawa kerumah sakit, saya akan menanggung semua biaya pengobatannya sampai sembuh" ucap si ibu meyakinkan.
sedangkan anaknya hanya diam dan terlihat ketakutan melihat darah yang berceceran.

zwilla hanya mengangguk dan langsung mengangkat tubuh lintar ke dalam mobil dibantu oleh ibu tersebut. mereka segera menuju rumah sakit terdekat yakni rumah sakit tempat aku berada sekarang ini.

***

Lintar sudah memasuki ruang UGD. Zwilla berlari kearahku yang memang duduk di pojok rumah sakit yang tak terlalu jauh dari tempatnya berada.

"kak re,,, lintar kak ... lintar !!!" .. ucapnya menangis dipelukanku.

"ada apa zwil,,, ada apa dengan lintar ???" .. ucapku benar-benar tak tahu.

"lintar masuk UGD kak ,, tadi ada mobil yang menabraknya saat kami menuju kesini"

aku dan zwilla menuju ke depan ruangan UGD menanti kabar terbaru dari dokter. rasanya hari ini adalah hari dimana cobaan hidup semua bertumpu pada kami. apakah kami harus kehilangan lintar setelah irsyad yang baru beberapa jam meninggalkan kami semua. tidak .... aku harus menjauhkan pikiran negatif itu daro otakku. lintar pasti selamat.. itu pasti !!!

disaat kami tengah resah menanti ibu dan anaknya tadi membuka pembicaraan.

"nama saya bu Nopi dan ini anak saya syifa,,, kami benar-benar tidak sengaja,, mohon maaf atas kejadian ini.. saya akan menanggung semua biayanya.. berapapun itu " katanya meyakinkan.

kami berdua tak bisa berkata-kata. antara marah, sedih, dan semua bercampur aduk. tapi kami sedikit lega karena bu nopi mau bertanggung jawab.

sekitar setengah jam kami menunggu dan keluarlah seorang dokter dari ruang UGD tersebut

"maaf dengan keluarganya lintar ???". ucap dokter setengah baya tersebut

"iya ,, saya kakaknya dok ,, bagaimana keadaan adik saya ??".. ucap zwilla mendesak

"saat ini keadaan lintar sangat parah ,, akibat kecelakaan itu kornea matanya pecah ,, ia harus buta untuk selamanya !!"

"tidak ,, apa tak ada cara lain agar lintar bisa melihat dok ???" .. zwilla sangat tak bisa menerima ini semua

" ada satu cara ,, yakni transfer kornea .. tapi sangat sulit untuk menemukan pendonor apalagi di indonesia" ucap dokter pesimis.

semua terdiam sejenak mencekam dalam sepi

"rian" batinku ..
"apakah mungkin bisa korneanya menggantikan kornea lintar ????"
"bagaimana cara meyakinkan bunda ???"

tuhan ,,,
apa yang harus kulakukan ..
apakah aku harus mengusik keadaan pangeran kecil yang baru saja meninggalkanku. ataukah aku biarkan lintar begitu saja ?????
satu pertanyaan terbesar dalam otakku
"bagaimana dengan bunda ?????"


***

segini dulu ya !!!
pemain baru diatas :

1. NopiiPutrii Dlinstarsobaddebominozjoonbe : ibu yang nabrak lintar ( keeeeejjjjjaaaaaaaaaaaammm)
2. Syifa Fakhrul Alyssa : anak bu nopi (ntar dech lebih banyak tentang syifa )

Detik terakhir #part 6

21.48 Diposting oleh reri saputra 0 komentar
Teman-teman . .
Di part 6 ini rasanya penulis gag kuat menahan cobaan hidup yg begitu berat . .

Langsung di baca aja ya ! !

Aku tengah berada di sebuah kamar tidur sederhana. Jendela yang menghadap ke halaman depan rumah itu kubiarkan terbuka begitu saja. Karena memang aku ingin menikmati indahnya sinar rembulan dan kerlip manja bintang-bintang kecil di atas sana. Pikiranku jauh melayang entah kemana.

Sesaat aku tersentak oleh getaran handphone yang tergeletak di atas meja belajar. Kulangkahkan kaki untuk meraihnya. Dan ternyata itu pesan dari bi Zahro (jia a ah h . . Kok pada ketawa . . . Bi zahro punya handphone tau' . . BB Terbaru cing . . Bisa update fb n twitter everytime . . Ha ha ha . . )

perasaanku mulai tak enak. Perlahan kubuka pesan tersebut. Dan benar sekali . .
" re, , sekarang irsyad sedang kritis"
pesan singkat yang benar-benar membuatku tersentak.

Seakan tak ingin membuang waktu. Langsung saja kuraih jaket yg berada di belakang pintu kamar dan bergegas menuju rumah sakit.
***
sesampai dirumah sakit kuberlari sekencang mungkin menuju ruang melati tempat irsyad dirawat. Langkah kakiku lunglai, seakan berat untuk melangkah ketika merasakan kentalnya aroma kesedihan.

Tepat didepan ruangan melati kulihat bunda tengah terduduk lesu tak berdaya. Air mata tak henti mengucur dari matanya. Seakan dunia begitu kejam pada seorang ibu yang sangat menyayangi putra tercintanya.

Disamping bunda kulihat bi zahro mencoba menenangkan. Walaupun aku tahu sebenarnya ia juga sangat terpukul. Bagaimana tidak. Bi zahro telah bekerja dirumah bunda sebelum irsyad lahir (jia a a ah h . . Udah tua juga rupanya si bibi ini . . Hakz hakz hakz)

aku menduga-duga apa yang tengah terjadi. Kuseret langkahku menuju ke arah bunda. Tapi sebelum aku tepat berada disampingnya. Pintu kamar itu terbuka dan keluarlah dokter lydia sambil berkata :
"irsyad tidak bisa tertolong lagi" . . Ucapnya lirih .

Bunda tak bisa menahan tangisnya. Aku memeluknya dan mencoba merasakan apa yg tengah ia rasakan. Aku tahu bunda tak kuat menerima ini semua. Perlahan tubuhnya lemas tapi kucoba berbisik di telinganya . .
"bunda harus kuat, irsyad pasti tak ingin melihat kita seperti ini" . . Ucapku sangat bersimpati.

Aku, bunda, dan bi zahro memasuki ruangan kamar. Di tengah ruangan itu kulihat sebuah jasad yang tak lagi bergerak. Tubuh yang tak lagi berdaya. Bibir yang tak lagi bisa tersenyum. Tuhan. . . Benarkah itu pangeran kecilku. Pangeran yang selalu melewati hari-harinya bersamaku. Tuhan . . Hari ini aku benar-benar membenciMu tapi aku tahu dan sadar semua akan kembali padaMU.

Bunda hanya bisa menangis memandangi tubuh putranya. Kucoba mendekat menuju tubuh sahabat kecilku itu. Kubuka kain putih penutup mukanya. Ya Allah . . . Aku benar-benar tak kuat. Tak sanggup rasanya menerima kenyataan yg begitu berat ini. Inikah detik terakhir yang kunantikan selama ini. Kukecup keningnya yang dingin tanda perpisahanku untuk selamanya.

Suasana ruangan itu begitu mencekam. Kutinggalkan bunda dan bi zahro. Karena memang aku benar-benar tak kuat. Kuberjalan menuju sudut koridor rumah sakit dengan air mata yg terus menetes. Kuraih handphone dan kukirim sms kepada zwilla dan lintar. Kuharap mereka bisa lebih kuat.
***
#dirumah zwilla . .
Ketika membaca sms dariku kedua kakak beradik ini bergegas menuju rumah sakit. Mereka berlari menuju jalan raya. Zwilla telah jauh di depan. Sedangkan lintar jauh di belakang. Saat menyebrangi jalan tiba-tiba lintar melihat sekilas cahaya dan suara klakson yg begitu keras diiringi teriakan zwilla yg histeris . .

"bagaimana kelanjutannya . .
Apa yg terjadi pada lintar . . ? ?"

tggu ya ! !

Detik terakhir #part 5

21.47 Diposting oleh reri saputra 0 komentar
part 5 siap tayang ,,,
jangan kebanyakan ngakak ya ,,
ni partnya serius lo !!

selamat membaca



keringat mengucur deras dari kening kami bertiga. tapi semangat tak akan pernah pudar.hadiah terakhir ini kami harap bisa membuatnya tersenyum menuju syurga. semua tenaga telah kami kerahkan. huhft ....... akhirnya semua telah beres... (kami bertigapun saling mendekat dan berpelukan,, setiap mata tak bisa menahan tetes air yang akan mengalir)

"youk saatnyakerumah sakit" .. ucap lintar yang tampak bersemangat

"ayok,, let's go,," .. jawab kami berdua kompak

#sementara itu di rumah sakit

rian terbaring di tempat tidur dengan wajah pucat tak bersemangat. ruangan bercat hijau itu tak bisa membuatnya tenang. bunda dengan setia mendampingi rian di tepi tempat tidur. sedangkan disisi bunda ada bi Zahro yang edang mengupas apel untuk rian .. (eittttzzzzz,, ada tokoh baru nech ,, namanya bi zahro. itu loch pembantu di rumah bunda yang setiap hari ngurusin rian,,,!!! belum pada kenal ya ??.. gih sono kenalan dulu !!)..
(dilanjut yak,,)
sementara dokter lydia sedang mengganti infus di tangan rian. terlihat rian menahan sakit saat jarum infus itu dipasang.
setelah dokter lydia selesai ia tersenyum ke arah bunda dan pergi meninggalkan ruangan.

"bun,,!! kak re, kak zwilla, dan lintar belum datang ya ???" tanya rian memecah kesunyian.

"belum" jawab bunda sambil melihat jam di tangannya.

detik demi detik berlalu. menit pun terlewatkan. dan telah 2 jam sahabat-ahabat yang ditunggupun tak kunjung datang.
tiba-tiba dari luar terdengar ketukan pintu, rianpun tersenyum. tapi sayang yang masuk adalah dokter lydia. wajah rianpun kembali cemberut. ... (jiaaahhhh,, sabar ya bu dokter,, rian bosen kale' ngelihat muka ibu' ,, hehehehe).

"lo,, kok cemberut,, senyum donk,, dokter punya kabar gembira nech buat rian !!" .. ucap dokter lydia membuat penasaran.

"apaan dok ??" .. tanya rian antusias .

"itu lo,, sahabat-sahabat kamu baru saja menemui dokter dan meminta dokter membawa kamu ke pinggir danau tempat kalian biasa bermain,, katanya mereka punya kejutan untukmu .." .. jelas dokter lydia dengan semangat

"benarkah dok,, ayo kita kesana !!" .. desak rian yang sudah tak sabaran

"iya,, dokter siapkan kursi roda dulu ya !!"

***
(semakin serius nech,, jadi dihayati ya !!)

rian, dokter lydia, bunda, dan bi zahropun menuju ke tempat yang telah kami persiapkan. mereka turun dari mobil,rian yang duduk di kursi roda sudah tak sabar akan kejutan dari sahabatnya.

"rian,, dokter harus menutup mata kamu,, sesuai permintaan mereka" .. dokter lydiapun menutup mata rian menggunakan kain penutup yang ditititpkan lintar kepdanya.. dan dia mulai mendorong kursi roda kearah pinggir danau dengan diikuti bunda dan bi zahro dari belakang.

sesampai dipinggir danau dokter lydia membuka ikat mata rian. tepat di hadapannya telah berdiri ebuah panggung sederhana yang setiap sudutnya dihiasi tanaman rambat yang berbunga warna-warni. tampak olehnya lintar sedang duduk disebuah kursi diatas panggung sedang memegang gitar lusuh miliknya, dan disamping kiri dan kanan lintar telah berdiri zwilla dan aku.

"sebuah lagu untuk sahabat kami tercinta"
ucap kami bertiga,,, yang dilanjutkan oleh petikan gitar lintar dan suara kami bertiga .. (jiaaaahhhh,, jadi penyanyi mendadak,,, kalo lintar mah emang penyanyi ,, kalo kita zwil ??? ,, au ahh,, lanjuttt )

Usap air matamu
Dekap erat tubuhku
Tatap aku sepuas hatimu

Nikmati detik demi detik
yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu…

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

Nikmati detik demi detik
yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu…

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi …
Ku pergi…
Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
(Mungkinkah aku kembali)
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

air mata kami tak bisa tertahankan, kamipun melangkah turun dari panggung sederhana itu dan memeluk rian sahabat kami tercinta.

"kak re,,, kakak jangan nangis donk ,, kalau kakak sedih,,rian juga jadi sedih,," .. ucapnya sambil menghapus air mataku.

"lintar,,, kak zwilla,,, terimakasih ya telah menjadi sahabat terbaik irsyad,, kalo seandainya rian telah pergi,, tolong buat kak re tersenyum ya !!"

air mataku tak bisa berhenti menetes mendengar ucapan pangeran kecilku itu. tak bisa kubayangkan jika harus kehilangan dirinya. aku terduduk lemas ditanah dan tak sanggup bergerak..
rianpun menghampiriku dan berbisik ,,

"kak re,, irsyad tunggu kakak sampai kapanpun di syurga,, kakak adalah sahabat terbaik yang rianmiliki" ..

dokter lydia mendorong kursi roda menuju mobil.karena memang rian tak bisa terlalu lama keluar dari rumah sakit

aku,, zwilla,, dan lintar masih tak bergerak dari tempat kami berada !!

"bagaimana kelanjutannya ?????"

wait #part 6 ya !!

Detik terakhir #part 4

21.46 Diposting oleh reri saputra 0 komentar
Para pembaca yang saya hormati, , mohon maaf kalau cerita diawali dgn kesedihan . . Jia a a a a a ah h h . .

Ayo di baca :

seminggu setelah pertemuanku dengan bunda membuat dunia ini tak lagi terasa indah. Mentari tak lagi kurasa hangatnya. Rembulan tak bisa kunikmati indahnya. Hidupku seperti jasad tak bergerak. Tanpa rasa dan kata. Setiap hari yang kulakukan hanyalah memandangi kalender di sudut kamarku, apabila malam telah berganti maka coretan merah itu kulingkari pada setiap tanggalnya. Inilah detik-detik terakhirku bersama pangeran kecil yang kusayangi . . . ( hua a . . Hua a a . . Nangis bombay nich nulisnya . . ! !)

tapi perasaan itu tak akan kubawa saat aku sedang melewati hari dengannya. Ya . . . Selama 3 bulan terakhir ini aku akan selalu berada disampingnya. (so sweet gag nech . . He he )
"seperti biasa siang hari di rumah bunda"
"kak, , kenapa lintar ama kak zwilla belum lewat juga ya ? ?" tanya rian padaku.
"gag tau juga". (yaiyalah gua gag tau, , lo pikir gua mak mereka berdua . . Ha ha ha . . Si adek aya aya wae mah)
"kak, , ntar kita ikut jualan gorengan youk . . Bosan nich dirumah" pintanya dgn wajah imut dan senyum terindah.

Akupun tak bisa menolak permintaannya, kuanggukkan kepala tanda setuju.
15 menit kemudian terdengarlah suara khas dua kakak beradik tersebut. Dan kami langsung bergabung dan ikut berjualan gorengan.

Aku dan zwilla melayani setiap pembeli yang memanggil kami. Tapi dua bocah itu terlihat tak peduli dan sibuk dengan aktifitasnya. Akupun membiarkan mereka. Karena itulah yang kumau. Senyum di detik terakhirnya.
***
sejak saat itu kami berempat menjadi sahabat dekat. Aku dan rian sering bermain kerumah lintar dan zwilla. Sebuah rumah gubuk sederhana di samping sebuah danau yg begitu tenang dengan pemandangan yg sangat indah.
Hari demi hari kami lalui. Bercerita, , memancing, , bermain, berenang. Semua yg membua kami lupa akan kejamnya kehidupan.

Hari ini aku duduk di sebuah pohon yg biasa kami panjat untuk bersantai. Zwilla di bagian agak bawah dan lintar di bagian paling atas. Hari ini tanpa rian, karena sudah dua hari dia dirawat dirumah sakit. Kondisi tubuhnya semakin memburuk. Dan hari ini adalah tepat seminggu sebelum kepergiannya.

Kami tak akan membiarkan dia pergi begitu saja. Kami ingin di detik terakhir hidupnya bisa tersenyum melihat hadiah terindah yang kami persiapkan.

"apakah hadiah terindah itu ? ?"
"tunggu kehadiran tokoh berikutnya "Zahro" !

Part 5 segera hadir !

Detik terakhir #part 3

21.46 Diposting oleh reri saputra 0 komentar
It's time to part 3
hitung mundur ya . . 3 . . 2 . . 1 . .

Mulai

"ni kak gorengannya, , semuanya jadi 15 ribu" . . Ucap zwilla sambil menyerahkan bungkusan gorengan. "oh iya , , " akupun mengambil bungkusan dari zwilla dan berkata . . "udah gih sana bayar, , yang minta gorengan siapa coba' . . ! !" (hua a ha ha ha . . Sambil memandangi rian dengan wajah usilku dan berlalu masuk ke dalam rumah, , )
"huhft, , dasar kak re pelit" . . (mukanya terlihat cemberut dan kesal, tapi aku yakin pasti si adek menyiapkan serangan balasan . . Jia a a ah h . . . Udah kaya' perang israel ama palestina aja nich)

rianpun menyerahkan uang lima ribuan 3 lembar kepada lintar dan mengucapkan terimakasih. Setelah itu irsyad mengejarku ke dalam rumah dan merebut semua gorengannya . . ( jia a aah h , , gag lucu bgt yak kejar-kejaran berebut gorengan . . Ha ha ha . .
"oh iya"
kami berduapun berlari keluar rumah dan melambaikan tangan pada lintar dan zwilla . . Dan sama-sama teriak "besok mampir kesini lagi ya . . ! !"
mereka tak menyahut tapi hanya menganggukkan kepala dan tersenyum . . (persis kaya' anak desa yang lugu . . Ha ha ha . . Kebayang gag sich ekspresinya zwilla kaya' apa . . ! !)

setengah jam kemudian bundapun pulang
"para pembaca yang budiman, , agak serius ya , , jangan kebanyakan bercanda"

bunda memasuki rumah dan kamipun langsung menyalaminya, , kemudian bunda menyuruh rian masuk kekamar untuk tidur siang. Jadi tinggallah kami berdua dalam keheningan.

Kutatap mata bunda dalam-dalam. Disana dapat aku rasakan kesedihan yang teramat sangat. .
Diantara kami tak ada yang memulai pembicaraan. Kulihat air mata bunda menetes dan tanpa kusadari air matakupun mengalir dengan sendirinya.

Kuberanikan membuka pembicaraan
"bun, , katanya bunda mau bicara tentang cek labornya rian, , gimana hasilnya bun ?" . . Ucapku dengan nada bergetar.
"kata dokter umurnya rian tinggal 3 bulan lagi re ! !" . . Bunda tak sanggup melanjutkan ucapannya.
Akupun sudah tak kuat mendengar ini semua. Rasanya seluruh tubuhku lemah dan tak ingin mempercayai ini semua.
"gag mungkin bun, , ini gag benar kan bun ? ? Bun, , cepat bun katakan ini gag mungkin terjadi" . . Aku benar-benar tak bisa menerima ini semua.
"bunda juga gag mau ini terjadi, , tapi ini yang diucapkan dokter Lydia . . Dokter yang selama ini merawat rian" . . Bunda mencoba tabah dan menjelaskan.
"gag . . Gag mungkin bun . . Dokter lydia pasti bohong ! !"

"bagaimana kelanjutannya ? ?
Tunggu part 4 ya "